Selamat Datang! Di Cafebahasa dan Opini-Bambang Setiawan-Blog Informasi dan Kumpulan Opini-Jangan lupa isikan Komentar Anda demi perbaikan ke depan-Kirim artikel anda untuk diposting-bbg_cla@yahoo.com

Kamis, 05 Juli 2012

Mendongeng Merupakan Metode Efektif

MENDONGENG MERUPAKAN METODE EFEKTIF DALAM MELAKUKAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI USIA DINI DI PROVINSI JAMBI

Oleh: Erwin Ary Wibowo, S.Pd

Sekolah adalah salah satu institusi sosial yang didirikan oleh masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas pendidikan kepada generasi muda. Dalam konteks ini pendidikan dimaknai sebagai proses untuk memanusiakan manusia untuk menuju kepada kemanusiaannya yang berupa pendewasaan diri. Melalui pendidikan disemaikan pola pikir, nilai-nilai, dan norma-norma masyarakat dan selanjutnya ditransformasikan dari generasi ke generasi untuk menjamin keberlangsungan hidup sebuah masyarakat.
Dalam fungsi tersebut, pencegahan periaku koruspi menemukan konteksnya. Korupsi merupakan salah satu patologi sosial yang dalam jangka panjang bukan saja merugikan secara ekonomis, namun dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan kehancuran spiritual. Oleh karena
itu, untuk melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia tidak cukup hanya  dengan penegakan hukum semata, tetapi harus dihadapi dengan semangat dan atmosfer antikorupsi. Penegakan hukum peru, namun yang jauh lebih penting adalah tidakan pencegahan. Bukan oleh lembaga penegak hukum, tapi juga melibatkan lembaga yang lain, misalnya lembaga pendidikan. Semangat pencegahan segala bentuk manifestasi kerupsi perlu diketahui . nah, semangat antikorupsi tersebut patut menjadi kajian lebih mendalam dengan menggunakan pendekatan kebudayaan.
Pertimbangannya adalah kerupsi saat ini bagi sebagian kalangan telah dianggap sebagai tradisi. Kebiasaan yang wajar terjadi.  Kemunculan dan pergerakannya telah masif dipraktekan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dari individu sampai kelompok. Pejabat paling bawah sampai para pejabat negara dan politisi. Bahkan, karena telah dianggap sebagai tradisi, korupsi telah mendiami dan menjadi bagian kesadaran masyarakat. Perilaku korupsi sudah dianggap sebagai hal lumrah dilakukan.
Sejalan dengan pemikiran di atas, salah satu upaya yang dilakukan untuk penanaman pola pikir, sikap, dan perilaku antikorupsi adalah melalui lembaga sekolah. Yang digarap diwilayah pola pikir dan kesadaran. Maka, akan lebih bagus jika dimulai sedini mungkin. Karena sekolah adalah proses pembudayaan. Sekolah sebagai lingkungan kedua setelah keluarga bagi anak dapat menjadi tempat pembangunan karakter dan watak. Caranya, sekolah memberikan nuansa dan atmosfer yang mendukung upaya untuk menginternalisasikan nilai dan etika yang hendak ditanamkan, termasuk di dalamnya perilaku antikorupsi.
Wujud penanaman etika dan perilaku antikorupsi tersebut dalam bentuk Pendidikan Anti Korupsi (PAK). Manifestasi dari PAK tersebut dapat dimasukan ke dalam kurikulum sekolah, namun tidak menjadi satu mata pelajaran tersendiri. Karena itu akan semakin membebani siswa. Tapi, bagaimana pendidikan antikorupsi dapat terintegrasi ke dalam berbagai mata pelajaran, sehingga mampu mewarnai pola pikir, sikap dan kebiasaan siswa.
Dalam konteks sekolah sebagai lembaga yang melaksanakan transformasi nilai-nilai budaya masyarakat, terdapat tiga pandangan untuk menyoal hubungan antara sekolah dengan masyarakat, yakni perenialisme, esensialisme dan progresivisme. Pandangan perenialisme, sekolah bertugas untuk mentransformasikan seluruh nilai-nilai yang ada dalam masyarakat kepada setiap peserta didik, agar peserta didik tidak kehilangan jati diri. Esensialisme melihat tugas sekolah adalah menyeleksi nilai-nilai sosial yang pantas dan berguna untuk ditransformasikan pada peserta didik sebagai persiapan bagi perannya di masa depan. Peran sekolah yang lebih maju ada pada progresivisme yang menempatkan sekolah sebagai agen perubahan (agent of change) yang tugasnya adalah mengenalkan nilai-nilai baru kepada peserta didik yang akan mengantarkan peran mereka di masa depan.
Terdapat sejumlah nilai budaya yang dapat ditransformasikan sekolah kepada diri setiap peserta didik agar mereka dapat berperan secara aktif dalam era global yang bercirikan persaingan yang sangat ketat, yakni: nilai produktifitas, nilai berorientasi pada keunggulan, dan  nilai kejujuran.
Nilai moral kejujuran inilah yang menjadi target penanaman etika dan nilai pada siswa. Kejujuran adalah moral universal yang dianut oleh semua warga dunia. Moral ini begitu dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa modern dan beradab. Standar  masyarakat yang sehat adalah yang didasarkan atas nilai-nilai kejujuran. Kejujuranlah yang  pada gilirannya akan menumbuhkan kepercayaan yang merupakan salah satu unsur modal sosial. Karena masyarakat yang memiliki modal sosial yang kuat akan lebih mudah melakukan transformasi perubahan, baik itu perubahan sosial maupun perubahan budaya.
Fungsi pendidikan adalah menanamkan nilai dan etika kejujuran kepada setiap orang yang ada di dalamnya. Baik itu guru, staff, siswa,  maupun yang lainnya. Pendidikan anti-korupsi adalah pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara untuk menanamkan kejujuran pada diri peserta didik melalui serangkaian strategi yang bersifat edukatif.
Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pada bagian kurikulum nasional mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi, secara eksplisit istilah pendidikan anti korupsi tidak disebutkan. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi sebagai bentuk inovasi dalam pendidikan. Pendidikan secara subtansial adalah menyiapkan siswa agar siap saat bergabung dengan masyarakat. Selama ini ada anggapan bahwa pendidikan ibarat menara gading yang jauh dari praktek hudup masyarakat. Maka tak salah jika banyak lulusan yang gagap manakala berhadapan dengan realitas masyarakat. Nah, dengan demikian fungsi pendidikan bagi masyarakat nantinya adalah dapat menjunjung tinggi nilai-nilai keterbukaan dan kejujuran.
Dengan demikian bangunan masyarakat Indonesia di masa depan akan dominan dengan corak etika kejujuran melalui internalisasi nilai-nilai pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi akan menyatu dengan upaya pembentukan tatanan masyarakat yang demokratis yang salah satu cirinya adalah mengutamakan nilai-nilai kejujuran.

Konsep Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Antikorupsi akan diberlakukan di seluruh jenjang pendidikan mulai tahun ajaran 2012/2013.Kurikulum pendidikan ini nantinya akan mendorong seluruh peserta didik dan menanamkan nilai-nilai anti dan melawan korupsi. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar menjelaskan, gagasan mengenai pendidikan anti korupsi telah dimulai sejak 2010. Saat ini, seluruh materi pendukung terus dimatangkan agar segera bisa dilakukan training of trainer pada tenaga pendidik di masing-masing jenjang pendidikan.
Untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai pendidikan menengah (SMA), materi pendukung program ini akan disampaikan (training of trainer) pada para tenaga pendidik sekitar Mei-Juni 2012. Khusus untuk jenjang pendidikan tinggi, segala materi yang diperlukan sudah dilengkapi. Rencananya, Senin (12/3/2012) mendatang akan segera dilakukan training of trainer di seluruh universitas dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mudah-mudahan ini akan menjadi ilmu untuk semua guru-guru di Indonesia, guna mencapai Indonesia bebas korupsi.
Efektifitas Dongeng Sebagai Metode Pembelajaran
Menurut saya ada beberapa hal  kenapa mendongeng dapat dipakai dalam pendidikan anti korupsi usia dini:
1. Metode mendongeng secara meningkat dikenali sebagai cara kuat untuk mengkomunikasikan gagasan dan menyebabkan transformasi belajar. Penelitian yang dilakukanya menyatakan bahwa hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada perbedaan tingkat pencapaian kecerdasan moral anak usia pra sekolah sebelum mendapatkan penyampaian nilai-nilai moral melalui metode dongeng dan setelah mendapatkan penyampaian nilai-nilai moral melalui metode dongeng terbukti efektif.
2. Mendongeng secara meningkat diakui mempunyai implikasi praktis dan teoritis penting. Hasil analisis menunjukkan besarnya sumbangan metode dongeng terhadap perkembangan kecerdasan moral anak usia prasekolah adalah 34 %. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Borba (2001) dongeng tentang suatu kebajikan serta pengaruhnya dalam memberikan perubahan yang positif di dunia akan membantu anak memahami kekuatan kebajikan tersebut dan membuat mereka berpikir bahwa mereka pun dapat melakukan sesuatu bagi dunia.
3. Menegaskan mendongeng mempunyai banyak kegunaan di dalam pendidikan utama anak. Dia menyimpulkan bahwa dongeng menyediakan suatu kerangka konseptual untuk berpikir, yang menyebabkan anak dapat membentuk pengalaman menjadi keseluruhan yang dapat mereka pahami. Dongeng menyebabkan mereka dapat memetakan secara mental pengalaman dan melihat gambaran di dalam kepala mereka, mendongengkan dongeng tradisional menyediakan anak-anak suatu model bahasa dan pikiran bahwa mereka dapat meniru. Para guru menemukan bahwa anak-anak dapat dengan mudah mengingat apapun juga fakta yang ilmiah atau histories yang mereka pelajari melalui dongeng.
Anak-anak menyadari gambaran yang mereka buat di dalam pikiran mereka ketika mereka mendengar dongeng yang diceritakan, dan mereka menjaga gambaran yang dibuat bahkan waktu mereka membaca dengan diam untuk diri mereka
Contoh Dongeng Pendidikan Anti Korupsi
Dongeng Pak Gayus adalah dongeng yang menceritakan seseorang laki-laki yang bernama gayus, ia bekerja sebuah kantor dekat rumahnya. Saat bekerja, pak gayus suka berbohong kapada atasan di kantornya. Tidak jarang ia juga sering menyembuyikan uang jika terdapat uang sisa dari kantornnya. Akhirnya teman-teman kerja pak gayus tahu, dan teman-teman kerjanya banyak yang membencinya. Sehingga ia merasa sangat tertekan dan tidak betah bekerja.
Hidupnya selalu tidak tenang. Ia pun hobi menggunakan mobil dinas kantornya untuk berlibur dan kepentingan dirinya sendiri. Semua Perilaku buruk dari pak gayus adalah Korupsi. Korupsi dapat menyebabkan Negara kita hancur. Jika banyak orang yang seperti pak gayus maka akan banyak orang miskin di Negara kita. Korupsi adalah perbuatan yang berdosa dan akan masuk neraka. Korupsi akan membuat hidup kita sengsara. Jika kita korupsi maka hidup kita akan jauh dari ibu, ayah, adik, kakak dan teman-teman. Karena jika kita korupsi kita akan hidup sendirian di penjara.

Makna Budaya dalam Dongeng

             Dalam dongeng singkat diatas, hendaknya guru menekankan pada anak agar anak mengerti bahwa jika melakukan korupsi maka akan di benci teman, hidup sengsara, hidup tidak nyaman dan merugikan Negara. Korupsi dapat menyebabkan orang miskin semakin banyak dan jika kita melakukan korupsi maka akan kehilangan orang-orang terdekat kita seperti keluarga dan teman. Agar anak menganggap bahwa korupsi adalah tindakan yang menakutkan serta tidak baik, berdosa besar dan akan masuk neraka. Sehingga nilai-nilai tersebut benar-benar diresapinya dibantu dengan imajinasinya.

BIODATA
Nama                : Erwin Ary Wibowo,S.Pd
Tempat dan Tanggal Lahir     : Jakarta,19 Desember 1986
Pengalaman Mengajar            : 1. SMA Budi Utomo Lubuk Linggau ( SUM-SEL)
                   2. SMA Titian Teras Jambi
                   3. SMP dan SMA Al Azhar Jambi
No Handphone         : 08 789 68 25025
Asal Sekolah             : SMP dan SMA Al Azhar Jambi









Tidak ada komentar:

Posting Komentar