Selamat Datang! Di Cafebahasa dan Opini-Bambang Setiawan-Blog Informasi dan Kumpulan Opini-Jangan lupa isikan Komentar Anda demi perbaikan ke depan-Kirim artikel anda untuk diposting-bbg_cla@yahoo.com

Kamis, 05 Juli 2012

Penerapan Pendidikan Karakter

Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan Di IndonesiaOleh: Evaluator Sihite,SPt

Saat ini dalam dunia pendidikan sudah mengalami penurunan dalam hal karakter. Oleh karea itu diantisipasi dengan adanya program pemerintah dalam pembelajaran disekolah dalam hal karakter bangsa. Pendidikan karakter adalah upaya dalam rangka membangun karakter (character building) peserta didik untu menjadi lebih baik. Sebab, karakter dan kepribadian peserta didik sangat mudah untuk dibentuk. Secara etimoiogois karakter dapat dimaknai sesuatu yang bersifat pembawan yang mempengaruhi tingkah laku, budi pekerti, tabiat, ,ataupun spiritual, ataupun perangai.

Sedangkan secara terminologis, karakter dapat dimaknai dengan sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri seseorang atau suatu kelompok. Hal ini bertujuan untuk menciptakan karakter peserta didik yang paripurna, sampai mendekati titik terwujudnya insan kamil. Namun, bisa diperjelas pada upaya untuk mewujudkan kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan estetika ( ESQ)
Berhubungan dengan itu, dalam alam nyata dapat dilihat bahwa karakter anak bangsa ini semakin menunjukan gejala yang sagat miris dan merisaukan kita semua. Kehidupan mereka yang kontradiktif, tidak hanya diluar lingkungan pendidikan tetapi juga justru dilakukan oleh anak-anak didik dalam masa pendidikan. Sungguh miris melihat kenyataan yang seperti ini.
Tujuan Pendidikan Nasioanal: Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga Negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan diberbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga Negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Kepekaan hati nurani sebagian besar anak bangsa ini sangat terabaikan. Hal itu dapat dilihat perilaku negatif yang sangat jauh dari hati nurani. Maraknya tindakan anarkisme,  tawuran serta perlakuan yang melawan hukum juga telah ditunjukan oleh anak bangsa ini secara kolektif. Lebih parah lagi, hal itu juga ditunjukkan oleh tokoh publik, tokoh politik, juga oleh penyelenggara pemerintahan.
Dapat dilihat dengan nyata bahwa banyaknya perbuatan yang semuanya berindikasi, pada tindakan melawan hukum. Dilakukan oleh orang-orang yang katanya terhormat dengan menduduki posisi penting di negeri ini. Semuanya sangat memiriskan untuk dideskripsikan. Tragisnya, hal itu bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh anak bangsa ini.
Perilaku negatif tersebut dipublikasi secara media massa elektronik maupun media cetak. Sehingga terlihatlah dengan jelas bahwa perilaku itu sangat jauh dari karakter bangsa Indonesia yang terkenal dengan etika yang pancasilais. Dalam rincian implementasi pembelajaran disekolah, pendidikan karakter bukanlah sesuatu mata pelajaran ataupun  materi khusus yang berdiri sendiri (self sufficiency).
Pendidikan karakter ini merupakan wujud intregatif-ineronektif yang mencakup aspek multidisiplin dan multidimensi, sehingga diperlukan pendekatan yang komprehensif, utuh,interkonektif antar berbagai disiplin ilmu. Tidak sektoral-parsial, misalnya dalam pembelajaran fisika, yang diajarkan adalah bagaimana,menghitung jumlah energy dengan kreatif.
Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa Serta Penerapannya  
NILAI    DESKRIPSI
1. Religious     Sikap dan  perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur    Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan, dan pekerjaan
3. Toleransi    Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,suku.etnis, pendpat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
4. Disiplin    Tindakan yang menunjukkan perilkau tetib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
5. Kerja keras    Prilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
6. Kreatif    Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
7. Mandiri    Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas
8. Demokratis    Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
9. Rasa Ingin Tahu    Sikap dan tindakan yang selalu beruapaya untuk mengetahui lebih mendalam dn meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dn didengar
10. Semangat Kebangsaan    Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
11. Cinta Tanah Air    Cara berpikir, besikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi dan politik bangsa
12. Menghargai Prestasi    Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang beguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain
13.Bersahabat/Komunikatif    Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain
14. Cinta Damai    Sikap, perkatan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
15. Gemar membaca    Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
16. Peduli lingkungan    Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
17. Peduli sosial    Sikap dan tindakan yang selalu ingin member bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
18. Tanggung jawab    Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa
    Sebagai umat beragama, hendaknya melakukan apapun dengan sikap sukacita, tidak ada unsure paksaan dari manapun akan mendatangkan damai sejahtera.  Perlu peranan pemerintah dan Departemen agama dalam mencapai tujuan pendidikan saat ini. 
    Ada tiga pengelompokan pendidikan karakter yaitu :
1.    Pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran sebagai makhluk dan hamba Tuhan yang Maha Esa
2.    Pendidikan karakter yang terkait dengan keilmuan
3.    Pendikan karakter yang menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa sendiri
Pendidikan merupakan bgaian tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa.  Sasaran pembangunan nasional pun telah memberikan perhatian yang besar kepada sektor pendidikan dengan alokasi APBN sebesar 20%.
    Era globalisasi yang penuh dengan persaingan, pendidikan berkarakter sangat perlu diperdalam oleh setiap guru yang mengajar di sekolah.  Hal ini tiada lain dalam upaya membentengi moralitas pelajar agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negative.  Sebaiknya pembentukan karakter dimulai sejak dini di rumah oleh orangtua, karena bila karakter sudah terbentuk sejak usia dini, maka anak tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berbau negative.
    Penerapan pendidikan karakter merupakan harapan semua pihak agar dapat melahirkan manusia yang mamu menjawab tantangan zaman serta tidak terimbas oleh pengaruh negative, disamping itu juga bisa membentuk generasi yang mandiri dan bertanggung jawab serta mampu membuka lapangan pekerjaaan dengan kemampuan kewirausahaan yang dimiliki.
    Perlu disadari bahwa bangsa kita cukup banyak mengalami penurunan kualitas karakter, mulai dari masalah pertikaian, kurang kerjasama, lebih suka mmentingkan diri sendiri, golongan atau partai sampai kepada budaya KKN.  Persoalan ini muncul karena hilangnya karakter yang berkaitan dengan perilaku, kebiasaan, kesukaan, kemampuan, bakat, potensi, nilai-nilai dan pola piker.
    Pendidikan karakter ini menjadi fakta yang dibicarakan dalam dunia pendidikan, tetapi saying pendidikan kita selama ini hanya mengejar target angka-angka, misalnya jumlah kelulusan 100%, diterima di PTN ,akreditasi sekolah A,dan sebagainya.
    Pada sekolah-sekolah yang menerpkan pendidikan berkarakter saja hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, masih banyaknya siswa yang ,sering nyontek,bergaul semaunya, yang lebih parah lagi para pelajar yang ikut tawuran apalagi sampai menyimpan foto-foto porno juga menonton videonya.
    Pendidikan karakter tidak cukup hanya pengenalan nilai kognitif, tetapi dengan penghayatan secara afektif (attitude) dan akhirnya pengalaman nilai secara nyata di luar sekolah.
    Saya mengamati pendidikan karakter tidak akan berhasil jika sang guru tidak berkarakter.  Guru yang memiliki sifat yang positif terhadap sisa, yang tidak hanya mengejarkan materi pembelajaran tanpa menanamkan karakter bangsa.  Contoh negative yang sering saya temui adalah, guru menghimbau tidak merokok di sekolah,tetapi ada saja guru mengajar sambil merokok,guru mengajarkan jangan menyontek tetapi gurunya sendiri menyontek bila ada ujian kompetensi, apalagi saat ini dengan ada nya sertifikasi guru yang tidak memunculkan keprofesionalan dan kompetensi yang tepat, yang penting 24 jam mengajar dan menerima uang sertifikasi.
    Jika kita menginginkan anak kita cerdas dan berkarakter, pastikan kita para guru juga harus cerdas dan berkarakter.
Intinya dari pendidikan karakter bangsa adalah membangun insan berkarakter merupakan upaya kesadaran dalam memperbaiki dan meningkatkan seluruh perilaku yang mencakup dat istiadat, nilai-nilai, potensi, kemampuan, bakt dan pemikiran bansa ini… Mulai lah pendidikan karakter dalalm lingkungan keluarga lalu sekolah sebagai proses pembelajaran.  Jangan dilihat manusia dari hasil,tapi proses yang dilakukan dalam mencapai tujuan (manajemen by process).

SMK Negeri 4 Muaro Jambi
Jl Ness Km 17 Desa Muhajirin,Kec. Jaluko, Muaro Jambi
085269411964

1 komentar: