Kreativitas Cipta Sastra “Galur Tulang”
Oleh: Bambang Setiawan, S.Pd
“Tapak
perjalanan kata yang saling berjalinan satu sama lain”, tidak bisa dianggap
remeh. Inilah embrio kecil yang sangat misterius menghantarkan proses kreatif
dalam kumpulan “Galur Tulang” yang ditulis oleh EM Yogiswara. Dorongan
merangkai kata dan mengawinkan dalam ikatan sajak memerlukan imaji,
penginderaan, dan inspirasi konkret. “Karena sajak dan tulang diyakini memiliki
kekuatan tersendiri, maka ia pun kukawinkan dalam ikatan sajak (EM Yogiswara,
2012:i)”, merupakan sensasional dan sebuah kekuatan untuk membangun kreativitas
cipta sastra.
Bobot
perjalanan kata yang dihadirkan dalam himpunan sajak EM Yogiswara berjudul
Galur Tulang dapat dimanfaatkan secara konsumsi dan intelektual, walaupun cara
mengawinkan kata “sajak dan tulang” dalam tulisan